4 bulan yang lalu. Aku kenalan sama cowok. Dia inbox aku di fesbuk . Terus dia minta nomerku. Aku nggak langsung ngasih hari itu juga , tapi 3 hari kemudian *perluberpikir*. Dia itu kakak kelasku, jadi aku nggak terlalu takut takut banget kalo ngasih nomerku. So , setelah itu kita sms-an. Aku biasa manggil dia dengan sebutan 'aneh' dan aku di panggil dengan sebutan 'bawel' . Yaa itulah salah satu karakter kita .-.
Suatu hari dia ngajak ketemuan , intinya sih dia pingin lihat wajah aku. Dan lagi-lagi aku nggak langsung meng-iyakan permintaannya. Tapi akhirnya kita jadi ketemuan , dan aku juga seneng ngeliat dia secara live :).
Suatu hari dia ngajak ketemuan untuk kedua kalinya. Dan itu sekaligus aku berani ngijinin dia buat main kerumahku. Secara aku nggak pernah bawa cowok kerumah , jadi dia cowok pertama yang berani aku bawa kerumah dalam keadaan dia nggak ada status apapun sama aku *entahkenapa*. Bagi dia dan orang-orang mungkin ini hal biasa , tepi enggak buat aku.
And the last (24-08-2013) , kita ketemu untuk ketiga kalinya. Dia njemput aku di sekolah , kali ini aku keadaan udah kelas XI. Dengan saksi mata temenku Intan,Rika, dan Imas. Tapi itu untuk terakhir kalinya aku ketemu dia , dan juga untuk terakhir kalinya aku kontak-kontakan sama dia.
Tanpa pernah aku tau , apa aja yang dia pikir tentang aku, gimana sikapku buat dia , dan apa arti aku dalam hidupnya. Tak pernah aku mampu untuk mengerti apa arti dari setiap ucapannya yang sangat berbeda dengan kenyataan.
'good night bawelku :* :p' , 'mauku sering2 liat kamu' , 'berarti kalau aku suka kamu mau?' , 'pagi bawelku :)' , 'kalau aku suka !!!' , 'iya honey :)' , 'gatau pokoknya ada deh sesuatu entah itu apa yang bisa bikin aku tertarik sama kamu' , 'aku selalu kangen kamu' , 'aku itu sebenernya sayang sama kamu' , ':* :* :* janji saling ngertiin' , ':* :* :*' .
Dan aku gapernah bisa ngerti dengan jalan pikirannya saat mengucapkan itu semua sama aku , aku yang nggak ada status sama dia , aku yang datang dalam hidupnya saat dia terluka, aku yang nggak pernah tau seberapa pentingnya hadirku buat dia.
Dan aku gapernah bisa ngerti dengan jalan pikirannya saat mengucapkan itu semua sama aku , aku yang nggak ada status sama dia , aku yang datang dalam hidupnya saat dia terluka, aku yang nggak pernah tau seberapa pentingnya hadirku buat dia.